Romance D' Amour




Kalau mendengarkan lagu ini dinyanyikan secara instrumental, apa lagi instrumen gitar. Salah satunya yang terdengar pada blog ini, yang saya mainkan. Mendengar alunan nada yang mengalir, sepertinya lagu ini adalah lagu sedih. Terdengar dari dentingan senar gitar yang menyayat-nyayat. Kadang meliuk dari nada rendah, merambat naik semakin tinggi hingga tinggi sekali. Kadang pindah dari minor ke mayor, membuat pendengarnya bisa menarik nafas sebentar setelah dikungkung rasa pilu yang mencekam.


Seperti menangis berkepanjangan lalu istirahat sebentar untuk sekedar meredakan sesak dan mengusap airmata. Kemudian meresapi lagi rasa pilu seperti tadi. Tapi disamping itu, juga lagu itu juga melanglang buanakan perasaan yang mendengarnya ke dalam ruang luas romantika cinta. Mengaduk-aduk perasaan rindu dan kemudian menumpahkannya kedalam nada yang mengalun. Serasa sedang bercengkrama dengan sang kekasih, duduk pada kursi ayun, yang terdapat dalam sebuah taman bunga yang sedang berkembang. Bercerita tentang sesuatu yang membahagiakan, dengan tangan yang saling menggenggam, atau sekedar memainkan anak rambutnya yang terurai. 


Itulah kelebihannya musik instrumen. Pendengarnya bisa memaknai sendiri lagu yang sedang mengalun. Tidak terkungkung dengan mana asli bawaan lagu atau syair buatan sang penggubah. Terlebih bila memang tidak tahu, seperti aku dengan lagu romance de amour ini.


1 comment: